catatan sipil

" Karena Kita Adalah Buku Yang Berjalan "


Sebuah Keluarga

Keluarga  mempunyai peran yang sangat penting terhadap  islam, oleh karena itu islam sangat memperhatikan tentang permasalah keluarga, di mulai dari peran kepala keluarga, istri, dan anak-anak. Begitu banyak ayat-ayat Al-Qur’an membicaran tentang keluarga.

 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar-Ruum:21)

Salah satu Anugrah yang Allah Subhanahu wa ta’aala berikan kepada manusia adalah menjadikan 2 jenis manusia yang berbeda, sehingga dapat terbentuknya sebuah ikatan yang suci dan menghasilkan keluarga yang itu merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta’aala. Kita melihat perjuangan islam tidak luput dari peran sebuah keluarga, keluarga ibarat jasad yang utuh, setiap anggota keluarga memerankan peran masing-masing, sekiranya ada salah satu dari anggota keluarga yang meringankan perannya, sudah di pastiakn stabilisasi keluarga akan tergoyah, dan dengan itu sudah di pastikan akan berpengaruh terhadap perjuangan islam.

Dalam mengarungi kehidupan rumah tangga tentu saja banyak beban yang harus diatasi, misalnya beban ekonomi, dalam hal ini suami harus mencari nafkah dan isteri harus membelanjakannya dengan sebaik-baiknya dalam arti untuk membeli hal-hal yang baik dan tidak boros. Begitu juga dengan tanggung jawab terhadap pendidikan anak yang dalam kaitan ini diperlukan kerjasama yang baik antara suami dan isteri dalam menghasilkan anak-anak yang shaleh. Kerjasama yang baik dalam mendidik anak itu antara lain dalam bentuk sama-sama meningkatkan keshalehan dirinya sebagai orang tua karena mendidik anak itu harus dengan keteladanan yang baik, juga tidak ada kontradiksi antara sikap bapak dengan ibu dalam mendidik anak dan sebagainya.

Cikal bakal karakter dan pribadi seseorang bermula dari keluarga, disana adalah tempat pendidikan yang tidak tergantikan. Seorang ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya, seorang bapak adalah pundak bagi anak-anaknya, yang mengayomi serta melindungi mereka dari bahaya, sedangkan anak-anak bagi keluraga adalah aset yang sangat mahal yang tidak tergantikan.
Khalifah Ali Berkata : ‘‘Empat perkara yang merupakan dari kebahagian seseorang, yaitu: mempunyai isteri yang shalehah, mempunyai anak yang berbakti, mempunyai teman yang shaleh dan mencari rizki di negerinya sendiri

Mewujudkan sebuah keluarga sakinah mawadah wa rahmah bukanlah perkara yang mudah dan tidak menutup kemungkinan sangat mudah untuk mencapainya. Hambatan demi hambatan datang silih bergantiana baik itu dari internal maupun eksternal bagaikan ombak yang tidak ada habisnya menerjang sebuah perahu yang berlayar dengan gagahnya.
 „Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.“ (At-Tahrim:6)

Indikasi keluarga yang bahagia bukanlah yang mempunyai rumah yang mewah, kendaraan yang bagus, istri yang cantik, banyak anak, bergemilang harta, tapi sebuah keluarga yang mampu menjalankan nilai-nilai syariah dan terhindar dari api neraka. Islam dalam fiqihnya mengarahkan ummatnya menuju kesana, membawa keluarga yang mampu menjadi tonggak sebuah peradaban dan mampu memajukan agama dan bangsa.







0 komentar:

Posting Komentar