catatan sipil

" Karena Kita Adalah Buku Yang Berjalan "


Aku Cantik dengan Hijab



وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا.
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. 33:36)
Seorang wanita muslimah dan shalihah selalu tampil dengan ketaqwaan dan keimanan, tampil dengan menjaga diri, etika selalu dikedepankan, tidak terlalu berlebihan dalam berhias, tutur katanya lembut dan tidak dibuat-buat, berpikir logis, tahu posisi ketika berintraksi, selalu hadir dalam kecintaan sekelilinginnya, mampu menjaga dirinya, tebungkus dengan akhlaq yang mulia. Kedudukannya bak mutiara di dasar laut, selalu di cari dan di indam-idamkan, tidak seperti mutiara di daratan yang selalu berpindah dari tangan satu ke tangan yang lain. Kedudukan tehormat bagi wanita yang selalu menjaga penampilan dan menjaga diri., tidak berhias seperti kebanyakan wanita lainnya. Menjaga diri adalah kemulian akhalak.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi, dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, diriwayatkan juga oleh Ahmad. Disahihkan Al Bani dalam Ash Shahihah No.284 dan 751). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan : “Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ.
“ (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar.” (QS. 4:13)
Jilbab adalah hijab dan hijab adalah batas. Batas yang menjadikan wanita mulia dan shalihah dihadapan manusia. Ketetapan Allah yang disampaikan oleh Rasulullah kepada para wanita muslimah yang beriman kepada Allah. Jilbab adalah syariat bukan budaya, wajib bagi wanita muslimah untuk mengenakannya. Indah dipandang sejuk dihati dan Nampak akan kecantikannya. Ketika wanita muslimah mengenakan jilbab yang syar’I maka terbataslah dirinya dengan dosa, terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
            Jilbab sayr’I seperti apa? Apa ada jilbab tidak syar’i? dengan kemajuan bumi dan tecampurnya budaya-budaya setelah adanya perang dunia 1 dan 2 serta penjajahan dinegara-neragara islam, tak luput pula hal-hal yang berkaitan dengan agama, dan salah satunya adalah jilbab. Sebelum bicara jilbab yang tidak syar’I perlu kita ketahui jilbab yang syar’I seperti apa?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا.
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. 33:5)
Kita lihat para wanita muslimah zaman Rasulullah ketika turun ayat hijab, serentak seluruh wanita muslimah mengambil kain yang ada disekitarnya baik itu oredeng, sarung unutk menutupi bagian yang perlu ditutupi. Aisyah istri Rasulullah berkata : Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu. Diwaktu Allah menurunkan ayat kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijahit, lalu mreka jadikan kerudung”. Jilbab adalah mahkota bagi wanita, sebagaimana kedudukan mahkota bagai raja. Dahulu raja mulia dengan mahkotanya dikagumi dan disegani, begitu pula dengan wanita. Wanita akan Nampak mulia dan cantik ketika mengenakan jilbabnya. Berbicara sayr’i tak luput dari tindensi ataupun tujuan dari syari’I, tujuna utama dari jilbab adalah untuk menutupi hal-hal yang dilarang oleh agama, seperti ayat di atas jilbaba yang idel yang menjulur kebawah dan menutupi dada,longgar,tidak ketat, dan terfungsi sebagaimana fungsinya. Banyak yang salah pahan akan tindensi tersebut, yang penting menutupi rambut, iya, tapi juga menutupi dada, apalah arti kalau ramput tettutupi sedangkan dada Nampak?.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Ada 2 macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian” (H.R. Muslim).
            Salah satu ciri jilbba yang tidak syar’i adalah Nampaknya tudung/kumpalan ikatan ramput dikepala seperti punuk unta dan ini yang tidak boleh. Banyak wanita ingin tampil menawan, menarik dan cantik sehingga berbagai tren ia ikuti dari tren berpakaian samapai jilbab. Subhanallah ! tujuan kalian bepakaian untuk menutupi aurat atau hanya sekedar keren-kerenan? Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya tak mau memakai kerudung kepala atau Jilbab, didalam neraka akan mendapat siksaan yang berat sekali sebagai mana diceritakan Nabi Muhammad dalam hadits beliau yang artinya sebagai berikut. ; “Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak dikepalanya didalam neraka, ialah wanita-wanita yang memperlihatkan rambutnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya” Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits nabi Muhammad yang cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mikraj. Waktu beliau menceritakan nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab didalam hidupnya, beliau meneteskan air matanya.
“ Ketahuilah wahai Saudariku. Kalian adalah mutiara dan lebih dari mutiar, semua orang tertarik terhadap dirimu, jagalah diri kalian dari pandangan mata dan tangan-tangan yang jahil. Islam memuliakan kalian dengan ketetapan-ketetapan yang ada. Janagn anggap itu adalah penjara bagi diri kalian. Tidak ! itu semua bentuk kehormatan islam tehadap wanita. Yang mengajarkan kalian berpakain sehingga cantiklah dirimu, mengajarkan cara berintraksi sehingga mulialah kedudukan kalian, dan begitu banyak yang di ajarkan pada kalian agar kalian menjadi wanita-wanita seperti bidadari.”
Wallahu A’lam

0 komentar:

Posting Komentar