“Sungguh menakjubkan perkara orang beriman, di setiap perkaranya
adalah kebaikan, ketika ia diberi musibah ia bersabar, dan kerika ia diberi
kemudahan ia bersyukur”
Subhanallah ! sakit adalah ‘anugrah’ tersendiri yang diberikan
Allah khususnya kepada kita sebagai makhluk yang mulia dan dimana kita di
ciptakan dengan sebaik-baik bentuk, tidak ada keraguan atas itu semua karean
Allah bersumpah dengan ciptaanNya dengan
tujuan menunjukkan bahwasannya manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk :
“
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah)
ini yang aman, Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.” ( At-tin 1-4)
Allah mencipta penyakit tidak lain
untuk bahan timbangan kepada manusia, dan tidak ada hal yang Allah ciptakan
kecuali ada kebaikan di dalamnya. Kebaikan yang akan di proleh ketika sabar
dalam menghadapinya, dan dosa-dosa akan gugur bersamanya.
Rasulullah bersabda : “Segala sesuatu yang menimpa mu’min baik
berupa keletihan. Sakit, kegelisahan, sedih, duka, bahkan duri yang menusuk
kakinyapasti Allah menghapus kesalahan-kesalahannya”
sakit juga ada ilmunya -à lihatlah bagaimana Allah memulian manusia di atas makhluk yang lainnya dan itu semua kita tahu akan tabiat buruknya manusia yang selalau tidak luput dari dosa dan kesalahan. Tejadinya sebuah kejadian selalu dan senantiasa melahirkan ilmu dan pembenaran akan ilmu adalah Al-Qur’an karena di sanalah sumber ilmu dari segalanya ilmu, tak hanya ilmuan islam bahkan ilmuan barat mengakuinya dan banyak dari mereka yang masuk islam.
Tiada
ada suatu hal yang Allah tetapkan di bumi kecuali adanya ilmu di balik itu
semua, terjadinya tsunami, gempa bumi, angin topan bahkan daun yang
berguguran tidak lain dan tidak bukan
karena Allah Sang Maha Pemilik
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua
yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia
mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang
gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun
dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Al-an’am :59)
Kejadian yang hampir semua orang mengalaminya bukan hanya manusia
tapi makhluk hidup yang berada di bumi pasti mengalami yang namanya sakit
(Jasmani), terserang penyakit flu, demam berdarah, migren, mual, demam dan
sebagainya. Sudah di pastikan terjadinya hal hal tersebut karena virus-virus
yang menyerang kita dikarnakan lemahnya diri kita,, dan tidak bisa dinafikkan
atas kehendak Allah, bukan karena (secara mutlak) kesalahan manusia itu
sendiri. Dan kalau lah atas dasar kesalahan manusia itu sendiri di karnakan
perbuatan atau dosa yang di kerjakannya bagaimana dengan bayi-bayi yang
terserang berbagai penyakit? Apa karena dosa-dosa dan kesalahan mereka? Kalau
lah iya, bagaimana dengan hadist Nabi yang mengatakan yang artinya semua
bayi-bayi yang lahir terlahir dalam keadaan fitrah? Bagaimanakah bayi-bayi yang
baru lahir mempunya dosa,, dan tidaklah bayi-bayi yang lahir mewariskan
dosa-dosa dan kesalahan orangtuanya.Bukankah itu atas kehendak Allah Sang Maha
Pemilik?
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak akan menciptakan
suatu jenis penyakit melainkan Allah juga menciptakan penyembuh atau obatnya,
kecuali satu penyakit. Para sahabat bertanya : penyakit apa gerangan itu?
Rasulullah menjawab : tua”
Semua hal pastilah mengalami sebuah proses, sebagaimana manusia di
lahirkan, penyakit pastinya ada gejala dan tanda-tandanya, secara ilmiyah
seorang akan terserang penyakit karena system kekebalan tubuhnya yang lemah
karena itulah ia terserang penyakit, adapun penyakit keturunan memang benar ada
dan dalam ilmu kedokteran sudah dibahas, adapun yang beranggapan kalau penyakit
keturunan ada bererti karena nabi adam? Anggapan yang tidak sopan, bagaimana
seorang nabi bisa dikatakan sebagai objeknya? Sebuah pertanyaan yang mewakili
jawaban “Bagaimana dengan kulit manusia ada yang hitam, kuning, putih? Dan
bagaimana dengan warna mata manusia? Kenapa ada biru coklat?
“Rasulullah bersabda : Allah tidak menurunkan suatu penyakit
melainkan Allah juga menurunkan obatnya”
Semua bisa terjadi karena keturunan nabi adam tidak tinggal di
lokasi yang sama, dengan itu faktor lingkungan, makanan, cuaca mempengaruhi
hal-hal tersebut baik itu warna kulit dan warna mata dan disitulah penyakit
keturunan bermula.
Para
ilmuan dan ulama islam dengan teknologi yang begitu canggih dan sederhana bisa
mendeteksi penyebab-penyebab terjadinya penyakit, dan mereka bisa menemukan
ilmu kedokteran sampai-sampai orang orang eropa mengadopsi ilmu tersebut. Harga
akan sebuah ilmu tidak ada harganya.
“Beruntunglah mereka yang mempunya kafaah keilmuan yang cuku,
digunakan untuk mencari keridhoan Allah dan bisa menjadi manfaat bagi orang
lain”
Ketika
kita sudah tidak lagi menganggap adanya faktor-faktor sakit seperti lemahnya sistem
kekebalan tuhuh dsb, secara tidak sadar kita meremehkan keilmuan para ulama’ di
bidang tersebut. Kebanyakan kemajuan ilmu kedokteran dan kesehatan berasal dari para ulama islam pada abad yang silam.
“Kalaulah bukan ilmu, manusia bagaikan bangkai”
“kalaulah bukan ilmu, manusia bagaikan pohon yang tandus”
Terjadinya
sakit memang tidak lepas dari diri kita sendiri baik itu karena lalai ataupun
kesalahan, tapi itu semua tidak lepas dari qodho’ dan qodar Allah Subhanahu Waa
ta’aala.
Adapun
dalam Al-Qur’an baik surat Al-Baqarah :10, An-Nur : 50, At-Taubah :125 dsb
adalah penyakit hati bukan penyakit jasmani, dan penyembuhannya tertera dalam
surat Yunus : 57 dan Al-Isra’ : 82
“ Dari air kita belajar
ketenangan, dari batu kita belajar ketegaran, dari tanah kita belajar
kehidupan, kupu-kupu kita belajar merubah diri, dan dari sakit kita belajar
kesabaran”
Wallahu A’lam
0 komentar:
Posting Komentar