عن
أبي هريرة رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا مات ابن آدم
انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية
أوعلم ينتفع يه أو ولد صالح يدعو له
"Dari Abu
Hurairah Radhiallahu ‘Anhu katanya, Rasulullah SAW telah bersabda : Jika anak
Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah
jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.'' (HR
Muslim).
Anak adalah karunia yang terbesar
yang Allah berikan kepada dua insan yang saling mencintai dalam ikatan yang
suci, sebuah pemberian yang mana ketika suami-istri belum terkaruniai maka
seakan akan itu adalah sebuah bencana. suatu kenikmatan tersendiri kala Allah
mengaruniakan kepada kita anak yang akan menjadi estafet perjuangan dan ladang
pahala bagi kita semua. ketika zaman jahiliyah, masa masa pembodohan dalam arti
jauh dari islam, anak adalah simbol kemulian bagi suatu keluarganya, banyak
anak maka semakin tinggi kedudukannya. tidak dipungkiri lagi bahwasanya anak
termasuk kenikmatan yang Allah berikan kepada masnusia. kita bisa melihat dari
tujuan dari pernikahan selain dari pada yang lain adalah untuk mendapatkan
seorang anak yang mampu membwa ke dua orangtunya dalam kebahagiaan yang
sebenarnya. dan bisa meberikan amalan-amalan yang mampu menghantarkan ke dalam
surgaNya. sebagai mana hadist di atas poin ke tiga : dan anak sholeh yang
medoakannya, yang di maksud di sini adalah kedua orang tuanya.
penantian
dan selalu di nantika sepasang suami istri adalah di karunia anak, sebagaimana
penatian nabi zakariya alaihi salam akan di karunia oleh Allah seorang anak
sebagaimana firmanNya:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ
قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ
الدُّعَاء
"Di sanalah Zakariya mendoa
kepada Rabbnya seraya berkata, "Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau
dzurriyah thayyibah (seorang anak yang baik). Sesungguhnya Engkau Maha
Pendengar doa." (QS:Ali 'Imran : 38)
kita
bisa melihat betapa sedihnya seorang nabi yang dulu sampai masa tuanya belum
memiliki seorang anak dan berusaha dengan sebaik mungkin dangan jalan bedoa
kepada Allah agar di berinya seorang anak,dan akhirnya Allah meberinya
keturunan.
Perlu kita perhatikan bahwasanya
anak bisa menjadi karunia dan bisa menjadi bencana bagi kedua orang tuanya.
diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,
Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, maksudnya:
"Setiap anak dilahirkan atas fitrah, maka kedua ibu
bapanyalah yang meyahudikannya atau menasranikannya atau memajusikannya".
itu
semua yang menentukan adalah orang tua, karena anak termasuk amanah yang di
berikan Allah kepada masnusia agar mereka mendidi dan menjadikanya manusia yang
benar-benar bermanfaat baik bagi orang tuanya agamanya ataupun bangsanya. baik
buruknya anak semua kembali kepada didikan dan bimbingan dari orang tua selain
atas takdir Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Anak merubakan fitnah yang selalu
di rindukan dan di hindari, karena anak bisa menyebabkan kita bahagia ataupun
susah. bahagia ketika anak mampu meberikan manfaat dan menjadi penyejuk mata
dambaan setiap keluarga yang selalu menanti kehadirannya. itu semua karena anak
termasuk perhiansan di antara perhiasan dunia sebagimana firmanNya :
الْمَالُ
وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ
عِندَ رَبِّكَ ثَوَاباً وَخَيْرٌ أَمَل
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia…" (QS:Al-Kahfi
: 46). Anak
sebagai perhiasan dunia lantaran mereka akan mampu memberikan kekuatan dan
pembelaan bagi orangtuanya.
Dan
kehadiran anak bisa di katakan susah karena kehadirannya bisa menyebabkan
kekufuran bagi orang tuanya sebagaiman kisah nabi musa dan nabi harun ketika
bertemu seorang anak kemudian nabi harun di perintahkan oleh Allah untuk
membunuh anaka tersebut dikarnakan kekhwatiran anak tersebut mencelakai orang
tuanya dan agar Allah menggantika dengan anka yang shalih.
Disinilah peran orang tua di uji
karena itu semua adalah ujian dari Allah selama kita hidup di dunia ini, hanya
ada kemungkinan yang bisa kita peroleh antara keberhasilan atau kegagalan yang
kita raih.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوّاً لَّكُمْ
فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَّحِيمٌ
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS:
At-Taghabun : 14)
0 komentar:
Posting Komentar