catatan sipil

" Karena Kita Adalah Buku Yang Berjalan "


Kenapa kita bisa sakit?



“Sungguh menakjubkan perkara orang beriman, di setiap perkaranya adalah kebaikan, ketika ia diberi musibah ia bersabar, dan kerika ia diberi kemudahan ia bersyukur”

Subhanallah ! sakit adalah ‘anugrah’ tersendiri yang diberikan Allah khususnya kepada kita sebagai makhluk yang mulia dan dimana kita di ciptakan dengan sebaik-baik bentuk, tidak ada keraguan atas itu semua karean Allah bersumpah  dengan ciptaanNya dengan tujuan menunjukkan bahwasannya manusia diciptakan dengan sebaik-baik bentuk :
  
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” ( At-tin 1-4)

Allah mencipta penyakit tidak lain untuk bahan timbangan kepada manusia, dan tidak ada hal yang Allah ciptakan kecuali ada kebaikan di dalamnya. Kebaikan yang akan di proleh ketika sabar dalam menghadapinya, dan dosa-dosa akan gugur bersamanya.

Rasulullah bersabda : “Segala sesuatu yang menimpa mu’min baik berupa keletihan. Sakit, kegelisahan, sedih, duka, bahkan duri yang menusuk kakinyapasti Allah menghapus kesalahan-kesalahannya”

sakit juga ada ilmunya -
à lihatlah bagaimana Allah memulian manusia di atas makhluk yang lainnya dan itu semua kita tahu akan tabiat buruknya manusia yang selalau tidak luput dari dosa dan kesalahan. Tejadinya sebuah kejadian selalu dan senantiasa melahirkan ilmu dan pembenaran akan ilmu adalah Al-Qur’an karena di sanalah sumber ilmu dari segalanya ilmu, tak hanya ilmuan islam bahkan ilmuan barat mengakuinya dan banyak dari mereka yang masuk islam.
Tiada ada suatu hal yang Allah tetapkan di bumi kecuali adanya ilmu di balik itu semua, terjadinya tsunami, gempa bumi, angin topan bahkan daun yang berguguran  tidak lain dan tidak bukan karena Allah Sang Maha Pemilik

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (Al-an’am :59)

Kejadian yang hampir semua orang mengalaminya bukan hanya manusia tapi makhluk hidup yang berada di bumi pasti mengalami yang namanya sakit (Jasmani), terserang penyakit flu, demam berdarah, migren, mual, demam dan sebagainya. Sudah di pastikan terjadinya hal hal tersebut karena virus-virus yang menyerang kita dikarnakan lemahnya diri kita,, dan tidak bisa dinafikkan atas kehendak Allah, bukan karena (secara mutlak) kesalahan manusia itu sendiri. Dan kalau lah atas dasar kesalahan manusia itu sendiri di karnakan perbuatan atau dosa yang di kerjakannya bagaimana dengan bayi-bayi yang terserang berbagai penyakit? Apa karena dosa-dosa dan kesalahan mereka? Kalau lah iya, bagaimana dengan hadist Nabi yang mengatakan yang artinya semua bayi-bayi yang lahir terlahir dalam keadaan fitrah? Bagaimanakah bayi-bayi yang baru lahir mempunya dosa,, dan tidaklah bayi-bayi yang lahir mewariskan dosa-dosa dan kesalahan orangtuanya.Bukankah itu atas kehendak Allah Sang Maha Pemilik?

Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak akan menciptakan suatu jenis penyakit melainkan Allah juga menciptakan penyembuh atau obatnya, kecuali satu penyakit. Para sahabat bertanya : penyakit apa gerangan itu? Rasulullah menjawab : tua”

Semua hal pastilah mengalami sebuah proses, sebagaimana manusia di lahirkan, penyakit pastinya ada gejala dan tanda-tandanya, secara ilmiyah seorang akan terserang penyakit karena system kekebalan tubuhnya yang lemah karena itulah ia terserang penyakit, adapun penyakit keturunan memang benar ada dan dalam ilmu kedokteran sudah dibahas, adapun yang beranggapan kalau penyakit keturunan ada bererti karena nabi adam? Anggapan yang tidak sopan, bagaimana seorang nabi bisa dikatakan sebagai objeknya? Sebuah pertanyaan yang mewakili jawaban “Bagaimana dengan kulit manusia ada yang hitam, kuning, putih? Dan bagaimana dengan warna mata manusia? Kenapa ada biru coklat?

Rasulullah bersabda : Allah tidak menurunkan suatu penyakit melainkan Allah juga menurunkan obatnya”

Semua bisa terjadi karena keturunan nabi adam tidak tinggal di lokasi yang sama, dengan itu faktor lingkungan, makanan, cuaca mempengaruhi hal-hal tersebut baik itu warna kulit dan warna mata dan disitulah penyakit keturunan bermula.
Para ilmuan dan ulama islam dengan teknologi yang begitu canggih dan sederhana bisa mendeteksi penyebab-penyebab terjadinya penyakit, dan mereka bisa menemukan ilmu kedokteran sampai-sampai orang orang eropa mengadopsi ilmu tersebut. Harga akan sebuah ilmu tidak ada harganya.

“Beruntunglah mereka yang mempunya kafaah keilmuan yang cuku, digunakan untuk mencari keridhoan Allah dan bisa menjadi manfaat bagi orang lain”

Ketika kita sudah tidak lagi menganggap adanya faktor-faktor sakit seperti lemahnya sistem kekebalan tuhuh dsb, secara tidak sadar kita meremehkan keilmuan para ulama’ di bidang tersebut. Kebanyakan kemajuan ilmu kedokteran dan kesehatan berasal dari para ulama islam pada abad yang silam.

Kalaulah bukan ilmu, manusia bagaikan bangkai”
“kalaulah bukan ilmu, manusia bagaikan pohon yang tandus”

Terjadinya sakit memang tidak lepas dari diri kita sendiri baik itu karena lalai ataupun kesalahan, tapi itu semua tidak lepas dari qodho’ dan qodar Allah Subhanahu Waa ta’aala.
Adapun dalam Al-Qur’an baik surat Al-Baqarah :10, An-Nur : 50, At-Taubah :125 dsb adalah penyakit hati bukan penyakit jasmani, dan penyembuhannya tertera dalam surat Yunus : 57 dan Al-Isra’ : 82

 “ Dari air kita belajar ketenangan, dari batu kita belajar ketegaran, dari tanah kita belajar kehidupan, kupu-kupu kita belajar merubah diri, dan dari sakit kita belajar kesabaran”

Wallahu A’lam